Tuesday 29 March 2016

Subnetting


Subnetting adalah proses memecah suatu IP jaringan ke sub jaringan yang lebih kecil yang disebut "subnet." Setiap subnet deskripsi non-fisik (atau ID) untuk jaringan-sub fisik (biasanya jaringan beralih dari host yang mengandung satu router -router dalam jaringan multi).


Subnet Mask Notasi

Ada dua bentuk notasi subnet, notasi standar dan CIDR (Classless Internet Domain Routing) notasi. Kedua versi dari notasi menggunakan alamat dasar (atau alamat jaringan) untuk menentukan titik awal jaringan, seperti 192.168.1.0. Ini berarti bahwa jaringan dimulai di 192.168.1.0 dan host mungkin pertama alamat IP di subnet ini akan 192.168.1.1.

Dalam standar subnet mask notasi, empat oktet nilai numerik digunakan sebagai dengan alamat dasar, misalnya 255.255.255.0. Topeng standar dapat dihitung dengan menciptakan empat biner oktet nilai untuk masing-masing, dan menempatkan biner digit .1. dengan ramuan jaringan, dan menempatkan digit biner 0. dengan ramuan jaringan. Pada contoh di atas nilai ini akan menjadi 11111111.11111111.11111111.00000000. Dalam kombinasi dengan alamat dasar yang Anda memiliki definisi subnet, dalam hal ini subnet dalam notasi standar akan 192.168.1.0 255.255.255.0.

Dalam notasi CIDR, jumlah 1.s dalam versi biner dari topeng dihitung dari kiri, dan jumlah yang ditambahkan ke akhir dari alamat dasar setelah slash (/). Pada contoh di sini subnet akan dicatatkan dalam notasi CIDR sebagai 192.168.1.0/24.
Kapan Subnetting Digunakan?

Subnet dibuat untuk membatasi ruang lingkup lalu lintas siaran, untuk menerapkan keamanan jaringan tindakan, untuk memisahkan segmen jaringan berdasarkan fungsi, dan / atau untuk membantu dalam menyelesaikan masalah kemacetan jaringan ..,

subnet A biasanya terdiri dari router jaringan, sebuah switch atau hub, dan setidaknya satu host
Bagaimana saya bisa Hitunglah Jumlah maksimum Host untuk Subnet Mask?

Untuk menghitung jumlah maksimum host untuk subnet mask, mengambil dua dan meningkatkan itu dengan jumlah bit yang dialokasikan untuk subnet (menghitung jumlah 0.s nilai subnet mask biner) dan kurangi dua. Anda harus kurangi dua dari nilai yang dihasilkan karena nilai pertama dalam kisaran alamat IP (semua 0s) disediakan untuk alamat jaringan, dan nilai terakhir dalam kisaran alamat IP (semua 1s) disediakan untuk alamat broadcast jaringan. Misalnya, DSL jaringan biasa digunakan 8 bit untuk subnet mereka. Jumlah host diijinkan untuk suatu jaringan DSL dapat dihitung dengan rumus berikut: host max = (2 ^ 8) -2 = 254 host.

Ketika Anda subnet jaringan, jumlah bit diwakili oleh subnet mask akan berkurang. Anda mengurangi oktet dalam rangka mulai dari nilai paling kanan dan lanjutkan kiri saat Anda mencapai nilai nol. Topeng nilai turun sebesar kelipatan dari dua setiap kali Anda memisahkan jaringan ke dalam subnet yang lebih. Nilai adalah 255, 254 *, 252, 248, 240, 224, 224, 192, 128. Setiap penurunan menunjukkan bahwa sedikit tambahan telah dialokasikan. Setelah 128, bit berikutnya dialokasikan akan mengurangi oktet keempat ke 0, dan oktet ketiga akan mengikuti perkembangan yang sama 8-angka.

Sebagai contoh, subnet mask angka desimal bertitik dari 255.255.255.255 menunjukkan bahwa tidak ada bit telah dialokasikan dan jumlah maksimum host adalah 1 (0 ^ 1 = 1). Subnet mask 255.255.255.128 menunjukkan bahwa jumlah maksimal host adalah 128. Dan subnet mask 255.255.128.0 menunjukkan bahwa jumlah maksimum host 32.786.

* 254 bukan angka yang benar untuk oktet keempat karena tidak ada alamat yang tersedia untuk host. yaitu (2 ^ 1) -2 = 0.

Jenis-jenis kabel jaringan dan fungsinya

Kabel jaringan sendiri saat ini terdiri dari beberapa jenis. Paling tidak, ada 3 macam jenis kabel jaringan yang biasa digunakan saat ini dalam membentuk suatu jaringan. Ketiga jenis kabel tersebut adalah :

1. Kabel Coaxial


kabel coaxialKabel coaxial merupakan salah satu jenis kabel jaringan komputer yang klasik, dan saat ini sudah hampir tidak pernah digunakan lagi untuk penggunaan jaringan kabel pada sebuah sistem jaringan komputer. Kabel coaxial merupakan jenis kabel yang terdiri dari kawat tembaga, yang dilapisi olej isolator, konduktor, dan kemudian pada bagian luar dari kabel coaxial ini dilindungi dengan menggunakan bahan PVC. Sekila, kabel coaxial ini juga sama seperti kabel antenna televisi.
  • Penggunaan kabel Coaxial
Dalam penggunaannya di dalam jaringan, kabel coaxial saat ini sudah tergantikan oleh fungsi kabel Twisted Pair yang akan dibahas setelah ini. Biasanya, kabel coaxial ini digunakan pada jenis jaringan yang memilki topologi jaringan bus dan juga topologi ring.
Penggunaan dari kabel coaxial yang sudah jarang digunakan ini tidak lain merupakan konsekuensi dari beberapa kelemahan yang dimilki oleh kabel coaxial itu sendiri.
  • Kelemahan kabel coaxial
Salah satu kelemahan utama dari jens kabel coaxial ini di dalam jaringan adalah karena memiliki jangkauan dan juga kualitas pentransmisian data yang terbatas, sehingga sudah jarang digunakan. Selain itu, kabel coaxial juga dinilai kurang fleksibel, terutama apabila dibandingkan dengan kabel twisted pair.

2. Twisted Pair


Twisted PairSesuai namanya, twisted pair, kabel jenis ini memiliki bentuk fisik berupa pasangan dari kabel kabel yang dipasang secara berilit satu sama lain, membentuk spiral. Kabel jenis ini merupakan jenis kabel yang saat ini paling banyak dan juga umum digunakan untuk pembuatan sebuah jaringan local atau LAN.
Kabel twisted pair memiliki 3 jenis kabel utama, berikut ini beberapa jenis kabel twisted pair, beserta ciri – cirinya
  • UTP (unshielded twisted pair)
Kabel UTP dalam aplikasinya tidak mendukung sebuah perlindungan atau proteksi dari kumpulan spiralnya. Karena tidak memilki perlindungan apapun pada bagian kabelnya, maka kabel jenis UTP ini memiliki kelemahan utama, yaitu sangat rentan dan juga sensitive terhadap voltase tinggi dan juga medan magnet. Kabel UTP banyak digunakan pada kabel jaringan telepon, dan juga jaringan LAN kecil (baca : Urutan kabel straight dan cross)
  • FTP (foiled twisted pair)
FTP memiliki spesifikasi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP, karena lapisan kabelnya dilindungi oleh semacam foil, sehingga hal ini membuat kabel jenis FTP memiliiki ketahanan yang lebih baik terhadap noise dan gangguan magnetic dibandingkan dengan kabel UTP
  • STP (shielded twisted pair)
Hampir sama dengan kabel FTP, kabel STP juga memiliki perlindungan di dalam lapisan kabelnya. Yang membedakan hanyalah bahan yang digunakan untuk melapisi susunan kabel twisted pairnya. STP juga memiliki kemampuan yang baik dalam menangkal noise dan gangguan magnetic.
Meskipun secara praktis kabel FTP dan juga kabel STP memilki banyak sekali keunggulan dibandingkan dengan UTP, namun demikian, kabel UTP masih menjadi favorit dalam penggunaannya di sebuah jaringan komputer. Hal yang membuat kabel UTP masih banyak digunakan adalah faktor ekonomis, dimana kabel jenis UTP memiliki harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan kabel FTP dan jga STP. Hal ini menyebabkan kabel UTP masih menjadi pilihan pertama dalam pembuatan jaringan.

3. Fiber Optik


fiber optikJenis kabel jaringan yang ketiga adalah kabel jaringan fiber optic. Kabel fiber optic ini merupakan jenis kabel yang terdiri atas kumpulan serat – serat fiber, dengan ukuran yang lebih kecil dan juga lebih fleksibel dibandingkan dengan kabel twisted pair.
  • Penggunaan Kabel fiber optik
Pada awalnya, kabel fiber optik hanya digunakan untuk keperluan khusus, seperti penggunaan pada jaringan backbone pada suatu perusahaan besar. Namun lama kelamaan, jaringan dengan menggunakan fiber optic menjadi semakin populer dan digunakan untuk keperluan jaringan secara umum, bahkan saat ini jaringan internet di rumah anda pun sudah banyak yang mendukng konektivitas menggunakan fiber optic
  • Keunggulan dan kelemahan Fiber Optik
Meskipun banyak digunakan secara luas, namun demikian kabel fiber optic di dalam suatu jaringan memiliki beberapa keunggulan, sekaligus kelemahannya. Berikut ini beberapa kelemahan dan juga keunggulan dari kabel fiber optic :
  • Mampu mentransmisikan sinyal dengan kecepatan tinggi
  • Simple dan juga fleksibel
  • Dapat mentransmisikan sinyal cahaya
  • Tahan terhadap gelombang radio

Kesimpulan dan perbedaan dari ketiga jenis kabel jaringan

Secara umum, dapat ditarik kesimpulan berupa perbedaan dari ketiga jenis kabel jaringan yang sudah dibahas, beserta kunggulan dan juga kelemahannya :
  • Dapat digunakan untuk jaringan dengan topologi bus dan juga ring
  • Memiliki kapasitas transmisi data yang terbatas
  • Sudah jarang digunakan dan didukung oleh perangkat keras jaringan
Penggunaan jenis jenis kabel jaringan komputer tergantung pada implementasi atau topologi jaringan seperti topologi bustopologi star, atau apakah topologi ring serta budget yang disediakan.

IP Address



 IP Address adalah suatu alamat yang diberikan ke peralatan jaringan komputer untuk dapat diidentifikasi oleh komputer yang lain. Dengan demikian masing-masing komputer dapat melakukan proses tukar-menukar data / informasi, mengakses internet, atau mengakses ke suatu jaringan komputer dengan menggunakan protokol TCP/IP. IP Address digunakan untuk mengidentifikasi interface jaringan pada host dari suatu mesin (komputer). IP Address terdiri dari sekelompok bilangan biner 32 bit yang dibagi menjadi 4 bagian. Masing-masing bagian terdiri dari 8 bit, yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 sampai 255. Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet.
Bentuk IP Address adalah sebagai berikut:
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
 Setiap tanda simbol “x” dapat kita gantikan oleh angka 0 dan 1, misal :
 11000000.10101000.00000000.00000001

Notasi IP Address dengan bilangan biner seperti di atas tidak mudah kita baca dan hapalkan. Oleh karena itu, untuk memudahkan dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP dalam jaringan, IP Address sering ditulis sebagai 4 bilangan desimal yang masing-masing dipisahkan oleh sebuah titik.
Setiap bilangan desimal tersebut merupakan nilai dari satu oktet (8 bit) IP Address, misalnya :
11000000.10101000.00000000.00000001
 192 . 168 . 0 . 1




IP Address dapat dipisahkan menjadi dua bagian,
v  Host ID
Host ID berfungsi untuk mengidentifikasi host dalam suatu jaringan.
v  Network ID.
 Network ID berfungsi untuk mengidentifikasikan suatu jaringan dari jaringan yang lain.


Hal ini berarti seluruh host yang tersambung di dalam jaringan yang sama memiliki network ID yang sama pula. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network ID atau network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap (konstan), tergantung pada kelas network yang kita gunakan.
 Terdapat beberapa kelas IP Address yang digunakan dalam TCP/IP dalam suatu jaringan yaitu:
IP address class
IP address range (first decimal value)
Class A
1-126 (00000001-01111110)
Class B
128-191 (10000000-10111111)
Class C
192-223 (11000000-11011111)
Class D
224-239 (11100000-11101111)
Class E
240-255 (11110000-11111111)

Kelas  yang umum digunakan adalah kelas A sampai kelas C
Pada setiap kelas angka pertama dengan angka terakhir tidak dianjurkan untuk digunakan karena sebagai valid host id,misalnya kelas A 0 dan 127,kelas B 128 dan 192,kelas C 191 dan 224.ini biasanya digunakan untukloopback address.
Catatan :
·         Alamat Network ID dan Host ID tidak boleh semuanya 0 dan 1karena semuanya angka biner 1:255.255.255.255maka alamat tersebut floaded broadcast.
·         Alamat network,digunakan dalam routing untuk menunjukkan pengiriman paket remote network,contohnya 10.0.0.0, 172.16.0.0 dan 192.168.10.0
Untuk mempermudah dalam menentukan kelas mana IP yang kita lihat,perhatikan gambar di bawahini.pada saat kita menganalisa suatu alamat IP maka perhatikan octet 8 bit pertamanya



Class A
Network
Host
Octet
1
2
3
4

Class B
Network
Host
Octet
1
2
3
4






Class C
Network
Host
Octet
1
2
3
4






Class D
Host
Octet
1
2
3
4



KELAS A
            Pada jaringan IP Address kelas A, bit pertama dari IP address tersebut adalah 0. Bit pertama dan 7 bit berikutnya (8 bit per¬tama) merupakan network ID, sedangkan 24 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address dengan jangkauan dari 0.xxx.xxx.xxx sampai 127.xxx.xxx.xxx.
Pada kelas A: 8 oktetpertama adalah alamat networknya,sedangkan sisanya 24bits merupakan alamat untuk host yang bias digunakan.
Jadi admin dapat membuat banyak sekali alamat untuk hostnya,dengan memperhatikan 224 – 2=16.777.214 host, N; jumlah bit terakhir dari kelas A ,(2) adalah alamat terakhir loopback.
Catatan :
v  127.xxx.xxx.xxx tidak boleh digunakan ,berarti alamat yang valid untuk kelas A (1.xxx.xxx.xxx – 126.xxx.xxx.xxx)



KELAS B
 Pada jaringan IP Address kelas B, 2 bit pertama dari IP address adalah 10. Dua bit ini dan bit berikutnya (16 bit pertama) merupakan network ID. Sedangkan 16 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas B terdapat 16384 network IP Address dengan jangkauan dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.255.xxx.xxx.
Catatan :
v  192.xxx.xxx.xxx tidak boleh digunakan,berarti alamat yang valid untuk kelas B (128.xxx.xxx.xxx – 191.xxx.xxx.xxx)
KELAS C
 Pada jaringan IP Address kelas C, 3 bit pertama dari IP Address adalah 110. Tiga bit ini dan 21 bit berikutnya (24 bit pertama) merupakan network ID. Sedangkan 8 bit terakhir merupakan host ID. Maka pada kelas C terdapat lebih dari 2 juta network IP Address dengan jangkauan dari 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx.
Catatan :
v  224.xxx.xxx.xxx tidak boleh digunakan ,berarti alamat yang valid untuk kelas C (192.xxx.xxx.xxx – 223.xxx.xxx.xxx)

KELAS D
Pada jaringan IP Address kelas D, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 0. Sedangkan bit sisanya digunakan untuk grup host pada jaringan dengan range IP antara 224.0.0.0 – 239.255.255.255. IP Address Kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu pemakaian aplikasi secara bersama-sama oleh sejumlah komputer. Multicasting berfungsi untuk mengirimkan informasi pada nomor host register. Host-host dikelompokkan dengan meregistrasi atau mendaftarkan dirinya kepada router lokal dengan menggunakan alamat multicast dari range alamat IP Address kelas D. Salah satu penggunaan multicast address pada internet saat ini adalah aplikasi real time video conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint) dengan menggunakan Mbone (Multicast Backbone).
Catatan :
v  240 tidak boleh digunakan ,berarti alamat yang valid untuk kelas D (224.xxx.xxx.xxx – 239.xxx.xxx.xxx)


KELAS E
 Pada jaringan IP Address kelas E, 4 bit pertama dari IP Address ini adalah 1 1 1 1. IP address kelas E mempunyai range antara 240.0.0.0 – 254.255.255.255. IP Address kelas E merupakan kelas IP address eksperimen yang dipersiapkan untuk peng¬gunaan IP Address di masa yang akan datang.
Catatan :
v  255.255.255.255 tidakboleh digunakan,berarti yang valid untuk kelas E (240.xx.xxx.xxx – 255.255.255.254)

Catatan:
Penggunaan kelas alamat IP sekarang tidak relevan lagi, mengingat sekarang alamat IP sudah tidak menggunakan kelas alamat lagi. Pengemban otoritas Internet telah melihat dengan jelas bahwa alamat yang dibagi ke dalam kelas-kelas seperti di atas sudah tidak mencukupi kebutuhan yang ada saat ini, di saat penggunaan Internet yang semakin meluas. Alamat IPv6 yang baru sekarang tidak menggunakan kelas-kelas seperti alamat IPv4. Alamat yang dibuat tanpa memedulikan kelas disebut juga dengan classless address.

IP PRIVATE DAN IP PUBLIC
 Berdasarkan jenisnya IP address dibedakan menjadi 2 macam:
v  IP Private
IP Private adalah suatu IP address yang digunakan oleh suatu organisasi yang diperuntukkan untuk jaringan lokal. Sehingga organisasi lain dari luar organisasi tersebut tidak dapat melakukan komunikasi dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan intranet.
 Sedangkan Range IP Private adalah sebagai berikut :
 Kelas A : 10.0.0.0 – 10.255.255.255
 Kelas B : 172.16.0.0 – 172.31.255.255
 Kelas C : 192.168.0.0 – 192.168.255.255

v  IP Public adalah suatu IP address yang digunakan pada jaringan lokal oleh suatu organisasi dan organisasi lain dari luar organisasi tersebut dapat melakukan komunikasi langsung dengan jaringan lokal tersebut. Contoh pemakaiannya adalah pada jaringan internet.
 Sedangkan range dari IP Public : range IP address yang tidak termasuk dalam IP Private.

IPV6 (IP VERSI 6)
 Perkembangan jaringan dan internet yang berkembang sangat pesat akhir-akhir ini membuat Internet Protocol (IP) yang sering digunakan dalam jaringan dengan TCP/IP menjadi ketinggalan. Khususnya, karena sekarang ini telah terdapat berbagai aplikasi pada internet yang membutuhkan kapasitas IP jaringan yang sangat besar dan dengan jumlah yang sangat banyak. Aplikasi-aplikasi tersebut di antaranya email, multimedia menggunakan internet, remote access, FTP (File Transfer Protocol), dan lain sebagainya. Aplikasi ini membutuhkan supply layanan jaringan yang lebih cepat dan fungsi keamanan menjadi faktor terpenting di dalamnya.
 Kebutuhan akan fungsi keamanan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh IPV4, karena pada IP ini memiliki keterbatasan, yaitu hanya mempunyai panjang address sampai dengan 32 bit saja. Dengan demikian, diciptakanlah suatu IP untuk mengatasi keterbatasan resource Internet Protocol yang telah mulai berkurang serta memiliki fungsi keamanan yang handal (relia¬bility). IP tersebut adalah IPV6 (IP Versi 6), atau disebut juga dengan IPNG (IP Next Generation). IPV6 merupakan pengembangan dari IP terdahulu yaitu IPV4. Pada IP ini terdapat 2 pengalamatan dengan panjang address sebesar 128 bit.
 Penggunaan dan pengaturan IPV4 pada jaringan dewasa ini mulai mengalami berbagai masalah dan kendala. Di mulai dari masalah pengalokasian IP address yang akan habis digunakan karena banyaknya host yang terhubung atau terkoneksi dengan internet, mengingat panjang addressnya yang hanya 32 bit serta tidak mampu mendukung kebutuhan akan komunikasi yang aman.
 IPv6 mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi karena berada pada level Network Layer, sehingga dapat mencakup semua level aplikasi. Hal tersebut berbeda dengan IPV4 yang bekerja pada level aplikasi. Oleh sebab itu, IPV6 mendukung penyusunan address secara terstruktur, yang memungkinkan Internet terus berkembang dan menyediakan kemampuan routing baru yang tidak terdapat pada IPV4.

Alamat IP versi 4
 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3.Daftar isi 

Representasi alamat
Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotted-decimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai).

Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni:
Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada.
 Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
 Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.

Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
·         Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
·         Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
·         Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.

Tuesday 8 March 2016

Windows Movie Maker



Windows Movie Maker atau disingkat WMM adalah sebuah program editing video yang sederhana, didesain untuk pemilik PC dengan sedikit pengalaman untuk membuat video rumahan dan merupakan bawahan dari windows XP. Meskipun program bawaan dan bukannya program yang berdiri sendiri, Movie Maker mampu menjadi program video editing yang handal. Hal ini tidak terlepas dari kemudahan dalam penggunaannya, baik itu yang pemula dan menengah, dikarenakan dukungan dari Microsoft yang menyediakan update dan fitur tambahan di website mereka.

ü  Menu-Menu didalam Windows Movie Maker



1.Windows Movie Maker Tab : di dalam tab ini terdapat beberapa perintah yang saya kira sangat sering kalian dengar. Kalau tidak percaya, perhatikan gambar di bawah ini.



·   New Project. New Project artinya “Pekerjaan Baru”. Fungsi dari perintah ini tentu saja untuk membuat project baru.

·   Open Project adalah perintah untuk membuka kembali project yang telah kalian buat dan simpan sebelumnya.

·   Save Project adalah perintah untuk menyimpan Project yang telah selesai atau yang sedang kalian kerjakan.

·   Save Project As adalah perintah yang hampir sama dengan perintah Save Project, namun Save Project As ini berguna jika kalian ingin menyimpan project yang sama dengan nama project yang berbeda.

·   Publish Movie adalah perintah yang berguna untuk meng-upload video kalian ke internet. Secara default, kalian bisa meng-uploadnya ke SkyDrive, Facebook, Youtube, Windows Live Groups, dan Flickr.

·   Save Movie adalah perintah untuk Menyimpan Video Siap Pakai. Banyak mahasiswa yang kurang mengetahui dengan perintah ini. Mereka hanya menyimpan project melalui perintah Save Project. Tentu saja, untuk membuka kembali project tersebut dibutuhkan untuk software Windows Movie Maker. Nah, bagi kalian yang ingin menyimpan Video Siap Pakai (Siap Nonton boleh juga), kalian harus pilih perintah ini. Selanjutnya, di dalam perintah ini terdapat beberapa pilihan lagi yang harus kalian pilih. Sesuaikan pilihan kalian dengan media apa yang kalian gunakan untuk menonton video kreasi kalian. Untuk petunjuk tentang ukuran layar  video dan aspect ratio-nya, kalian bisa mengetahuinya dengan menyeret mouse ke pilihan tersebut, pada saat itu akan muncul balon kecil yang berisi informasi tersebut. (Maaf saya tidak tahu apa nama balon tersebut #belumsempattanya).

·   Import from Device adalah perintah untuk meng-Copy file multimedia dari camera atau gadget kalian lainnya.

·   Option, dalam hal ini sepertinya bukan suatu perintah, karena di dalamnya berisi informasi mengenai software ini, pilihan untuk meng-update software ini, serta disini pula kamu bisa menemukan pilihan untuk pengaturan Microphone dan Webcam yang akan digunakan.

·   About Movie Maker, saya sangat berharap kalian tahu apa fungsi ini.

·   Exit, apalagi perintah ini, pasti sudah tahu apa artinya.

2. Home Tab : adalah tab yang berisi perintah yang paling umum dan sering digunakan, dan berisi menu lain seperti Clipboard, Add, Auto Movie Themes, Editing, Share, dan Sign In.


A. Menu Clipboard
Di dalam menu ini terdapat perintah Cut, Copy, dan Paste. Cut berfungsi untuk memotong bagian dari foto atau video yang kalian inginkan. Copy artinya menggandakan bagian tersebut, dan Paste saya yakin kalian sudah tahu apa fungsinya.
B. Menu Add
·         Add videos and photos : fungsinya untuk menambahkan video dan foto yang kalian inginkan.
  • Add music : fungsinya untuk menambahkan musik dan ataupun lagu ke dalam project kalian.
  • Webcam video : untuk menambahkan video dari hasil rekaman Webcam komputer kalain.
  • Snapshot : untuk menambahkan screenshot komputer kalian.
  • Title : untuk menambahkan sebuah slide khusus untuk judul video/project kalian.
  • Caption : untuk menambahkan teks pada bagian tertentu dalam video/project kalian.
  • Credits : untuk menambahkan credits, misalnya siapa saja yang membuat video/project kalian, ucapan terima kasih, dll. (seperti di film-film Hollywood gitu, yang jelas bukan untuk menambahkan credit poker kalian)
CMenu Editing
Berisi beberapa perintah untuk mengatur posisi dari foto atau video kalian, menghapus bagian-bagian tertentu, dan memilih bagian-bagian tertentu.
D. Menu Share 
fungsinya sama dengan Publish Movie dan Save Movie, baca bagian di atas tadi jika lupa.
E. Menu Sign In :
melalui menu ini, kalian bisa masuk ke dalam akun MSN kalian. Jadi, kalian bisa terintegrasi dengan akun MSN pribadi kalian.


3. Tab Animation : di dalam tab ini, terdapat 2 menu, yaitu menu Transtition dan menu Pan and Zoom.

·         Menu Transtition : menu ini berfungsi untuk memberikan efek transisi dari satu foto ke foto yang lain, atau dari satu bagian slide ke bagian slide yang lain.
·         Menu Pan and Zoom : menu ini berfungsi untuk memberikan efek gerak slide dan efek pembesaran pada slide.

4. Tab Visual Effect : di dalam tab ini terdapat effect yang dapat mengubah sebagian ataupun seluruh tampilan video kalian (sangat berguna jika kalian ingin memasukkan effect tanpa perlu masuk ke software photo editor).


5. Tab Project : di dalam tab ini terdapat menu Audio dan menu Aspect Ratio.


·         Menu Audio : berisi perintah Audio Mix ( yang berfungsi untuk menyesuaikan durasi audio dengan durasi video secara manual) dan Fit to Music ( yang berfungsi untuk menyesuaikan antara durasi audio dan durasi video secara otomatis).
·         Menu Aspect Ratio : berfungsi untuk menyesuaikan rasio project/video kalian. Untuk diputar di handphone, cukup pilih Standard (4:3) saja.

5. Tab View : berfungsi untuk meninjau project yang sedang kalian kerjakan.


6. Tab Video Tools : Tab ini akan terlihat jika kalian sudah menambahkan sebuah file ke dalam project kalian, baik itu file audio, video, ataupun foto. Di dalam tab ini, terdapat beberapa menu Audio, Adjust, dan Editing.


·         Menu Audio : di dalam menu ini, kamu bisa mengatur pemudaran dari suatu audio yang kalian gunakan, apakah itu fade ini ataupun fade out.
·         Menu Adjust : menu ini memiliki beberapa fungsi lain seperti mengubah warna latar dari suatu bagian project/video, kecepatan dari suatu project/audio, serta mengatur durasi dari suatu project/audio.
·         Menu Editing : melalui menu ini, kalian bisa memotong, menggabungkan, dan membuat sebuah pointer dari video kalian.

v  Kelebihan Windows Movie Maker

Jika aplikasi sudah mendukung fasilitas impor maka sudah dipastikan akan sangat bermanfaat dan akan disukai banyak orang. Dalam hal ini Microsoft Windows XP bisa digunakan untuk mengimpor klip video dari camcorder analog atau VCR dengan menggunakan adapter yang murah. Sebagai gambaran beberapa fasilitas yang didukung oleh proses ini adalah:
1. Mengimpor video klip dari video kamera digital
2. Menyimpan seluruh koleksi video rumah di komputer PC
3. Mengatur klip-klip sesuai dengan urutan yang kita inginkan
4. Menggunakan efek Fade  atau Dissolve antar klip
5.Menangkap gambar diam dari video klip
6. Memberi judul, musik latarbelakang, efek suara, dan narasi suara ke dalamvidio.
7. Menyimpan lebih dari 20 jam video untuk setiap Gigabyte ruang harddisk kita.
8. Membuat katalog dan mengorganisir video kita dengan cepat dan mudah
9. User friendly
10.Tampilan yang mudah di mengerti
11 Tidak membutuhkan skill khusus
12. Animasi yang di sediakan cukup variatif
13.Tidak membutuhkan spesifikasi & HDD terlalu besar
14. User bisa mengatur kualitas dari editan yg di kerjakan serta batasan ukuranvideo

v  Kekurangan Windows Movie Maker.

a.       Terkadang sering not responding (entah saat export/import/save).
b.      Terjadi penutup program kerja saat melakukan pengeditan WMM.